Senin, 17 Oktober 2011

sungai



setelah sekian lama, barangkali mungkin ada 15 tahunan tidak mengunjungi sungai besar di belakang rumah kakek nenek saya. setelah insiden waktu jaman sd para orang tua kita (aku, adekku, caca dan fafa) dicariin kemana-mana dengan panik dan kita ditemukan di sungai besar yang arusnya deras dan lebar saat kita lagi liat orang boker di batu besar. hahahaha. mana pulangnya sandalku kejeblos sawah pulak.

lalu aku kesini lagi dengan ibu saya di suatu pagi. kangen saya ingin liat sungai. dibandingkan melihat pantai, aku lebih suka dengan sungai yang disana sininya banyak pepohonan rimbun hijau, dengan bebatuan cadas besar dan kecil menghiasi aliran di sepanjang sungai. atau kadang sawah-sawah hijau berkerumun membuat suasana pedesaan lebih syahdu.

tapi itu dulu... kenyataannya bayangan 15 tahun lalu dengan yang aku lihat sendiri sekarang sungguh mengecewakan. MENGECEWAKAN

dulu sungainya besarrrrr.lebarrr.alirannnya deras banget.airnya kuning lumpur. batuannya banyak,besar dan basah. aku masih ingat terakhir saat aku dan saudara-saudara saya bermain di sana. karena kita tidak berani turun masuk ke sungainya. jadi cuma kaki-kaki saja kita masukkan ke dalam sungai sambil duduk di tepian.

lalu dimana mengecewakannya? sini aku beritahu. sampah-sampah itu sekarang yang menghiasi sungai ini. masa waktu aku liat ke sana bisa-bisanya di tanah yang agak landai ada kasur rusak, sound rusak, plastik-plastik. menyebalkan. saat itu sungainya juga kok lebih ciut/sempit dari terakhir aku lihat waktu ku kecil. airnya masih dalam, tapi butek, tenang, kotor, kayak got. ah menyebalkan. sampah di sana sini. ada di tepi sungai, di sungainya, ada yang tersangkut di bebatuan. kampret banget. otak mereka pada kemana sih. buang sampah sembarangan. enggak mikir eh ini sungai bukan tempat pembuangan sampah. masa kasur ame sound musik bisa mejeng di sono. keterlaluan.nanti sungainya kotor, ndak bisa ngalir,banjir gede, yang disalahin pemerintah. banjir, ini itu, blah blah blah blah. sedangkan kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya juga masih rendah.

oh ya aku mungkin juga kadang masih buang sampah sembarangan. tapi saya usahakan jika memang tidak ada tempat sampah, aku bawa dulu itu plastik, aku taruh tas, aku buang di tempat sampah. barangkali orang tua saya juga kadang juga gitu. aku bilang " ah mami ki buang sembarangan ik".

males aku kalau liat orang makan di jalan lalu dengan seenak udel bungkusnya dibuang di jalan, kadang dibuang di got, di sungai. naek motor juga begitu, anaknya dibiarin buang bungkus jajan di jalan raya.

btw, kenapa aku jadi ngomel-ngomel yak?

ada lagi benernya sungai lengko, ga begitu jauh dari tempat nenek kakekku. waktu sd juga, yu nanik pernah sekali ngajak kita berempat berenang di sungai. sungainya pas itu bersih banget. wong masih jadi tempat untuk mandi ibu-ibu dan anak-anak. airnya ga bening tapi bersih. asikkkk banget.ga dalem. kita kan renang disitu sampe sore. aku jadi merindukan masa-masa itu. ahhhhhhhhhhhhhh aku jadi ingin maen ke sungai. tapi aku tidak tahu keadaan sungai lengko itu sekarang. ingin ke sana, tapi ga ada yang ngantar :((

kalau liat di acara tv yang panorama tentang sungai. rasanya ingin saat itu aku ada di tekape dan berenang sampai menggigil.

saat liat panorama luar negeri atau wallpaper yang ada viewnya sungai-sungai, iriiiiiiii bisa bersih begitu. sampean ingin punya rumah dalam hutan yang dekat sama sungai yang bening. huh :((

Tidak ada komentar:

Posting Komentar